Drag Bike Bracket Time 8 Detik,Lebih rame,Lebih murah

Ini fakta bila kelas braket 8 detik terus diminati. Terbaru bisa di tengok pada gelaran Magelang, Jateng (15/12) lalu. Aje gile and gile aje tuh, 60 starter bro! Matik, sport, bebek semua terwakili. Toh, patokannya  8 detik. Memang jarang pas 8 detik koma nol, nol dan nol. Namun jangan sampai kurang  dari 8 detik, misalnya 7.999 detik yang diangap break out alias didiskualifikasi.

Makanya, tunggangan apa saja boleh. “Peluang podium di kelas ini masih mungkin buat siapa saja. Beda dengan kelas lain yang diikuti tim dan joki papan atas, tipis buat pemula mencicip amplop juara. Bahkan kelas lokal juga susah, karena joki dan motor tim papan atas masih diperbolehkan  di situ,” bilang Nanang Criting yang ikut Bebekk 4-Tak 200 cc dan bracket 8 detik.

Eko ‘Sulistyo’ Chodox juga mengapresiasi, katanya josss bangat kelas pernah digagaskan portal ini. Ya, digagas dalam tulisan karena adil untuk semuanya. Juga nggak geber-geber dana. “Juga nggak jaminan senior bisa juara di kelas itu. Nyatanya, saya sering ikut, tapi lebih sering gagal podium lantaran break out alias waktunya sudah berlari 7 detik sekian-sekian,” sebut Eko.

Kelas ini sama artinya belum ada kelas yang benar-benar dibuka khusus pemula. Sehingga, mereka tersedot di Bracket Time 8 Detik yang notabene bukan mengadu motor. Lho, ini timnya pemula atau pembalapnya. Sebab untuk ketepatan waktu juga butuh jam terbang, lho. Ya, memang salama ini masih untung-untungan alias siapa tahu bisa untung dekat-dekat di 8 detik, entah joki pemula dan yang senior.

Dalam catatan portal ini pernah sekali diadakan kelas khusus pemula, setelah itu ‘lenyap’ lagi. “Mestinya dari bracket 8 detik ini, harus disikapi bijaksana oleh promotor. Bahwa pemula, juga  tumbuh subur. Mereka ingin punya kelas tersendiri, sebab bersaing sesama senior,  yang podium pembalap itu-tu saja,” kata Joko Pujiono dari Pengprov IMI Jateng.

Kembali ke bracket, seperti diulas portal ini pada tulisan sebelumnya, kelas menarik lantaran pembalap dibuat penasaran. Bisa begitu lantaran jawaranya silih berganti, saat Magelang lalu Fandi Pendol (Semarang) jawaranya. Memacu FU milik tim Anugerah Lophe-Lophe (Boyolali) dengan catatan waktu 8.050 detik. Ardel.

(maniak motor)